Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di Provinsi jawa
tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini.
Gunung Merapi adalah satu-satunya gunung berapi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Letaknya lebih kurang
30 km di sebelah
utara kota yogyakarta dan puncaknya berupa dataran pasir yang tidak rata ,
seluas lebih kurang 4 ha.
Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 69 kali. Letaknya cukup dekat dengan kota
yogyakarta dan masih terdapat Desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m.
Bagi masyarakat ditempat tersebut, merapi membawa berkah material pasir,
sedangkan bagi pemerintah daerah, gunung merapi menjaadi objek wisata bagi para
wisatawan. Kini merapi termasuk kedalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Ekosistem merapi secara alami merupakan hutan tropis
pegunungan yang terpengaruh aktivitas Gunung berapi. Beberapa jenis endemik
diantaranya adalah anggrek (vanda
tricolor), dan elang jawa (Spizaetus
bartelsi). Taman nasional ini juga merupakan tempat hidup macan tutul (panthera pardus).
Bagi masyarakat Jawa, Gunung merapi merupakan sumber
kekuatan spiritual. Setiap tahun pada bulan Rejeb,
pihak kraton Yogyakarta selalu membuat persembahan kepada gunung merapi
agar gunung ini tidak “marah” seperti halnya juga dilakukan kepada Ratu laut
Selatan dalam upacara adat Labuhan.
Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang popular. Jalur
pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari selo, satu
kecamatan di kabupaten boyolali, Jawa Tengah, yang terletak diantara Gunung
Merapi dan
Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu rata-rata 5 jam
hingga ke puncak.
Jalur populer lain adalah melalui kali urang , Kec Pakem,
Kab Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan
waktu 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif lain adalah melalui sisi barat
laut, di mulai melalui sawangan, kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui
sisi tenggara, dari arah Deles, Kec Kemalang, Kab Klaten, Jawa Tengah.
Pengunjung dapat melihat lebih dekat dari beberapa pos
pengamatan dengan menghubungi petugas terlebih dahulu seperti misalnya dari
pos pengamatan kaliurang (dua pos) pos pengamatan babadan, krinjing, dan Selo.
Di tengah perjalanan anda akan melewati
sebuah pos kecil mirip pos hansip, dimana anda bisa melaporkan pendakian
anda dengan biaya retribusi pendakian Gunung Merapi sebesar Rp. 3.000,- rupiah.
Sepanjang perjalanan kita akan melewati Rumah-rumah dan Ladang penduduk.
Pondok pendaki adalah sebuah rumah dimana terdapat ruang
aula yang cukup luas untuk menampung pendaki yang ingin beristirahat, baik
sebelum maupun sesudah pendakian. Tempat ini dapat menampung sekitar 30 orang
pendaki dan bisa dikenali dengan sebuah plang yang bertuliskan base camp pendakian Gunung Merapi dan
sebuah toko souvenir didepannya.
Di tempat ini anda bisa beristirahat dan melengkapi
perlengkapan pendakian. Selain itu anda juga bisa membeli souvenir berupa
pernak-pernik gunung merapi, seperti stiker, gantungan kunci, Pin, kaos
bergambar Gunung Berapi dan sebagainya dengan harga 35.000 sampai 60.000
rupiah. Anda perlu memeriksa persediaan air minum disini, karena sepanjang
pendakian anda tidak akan menemukan mata air.
Jika anda dari kota Yogyakarta dan akan naik ke gunung
merapi melalui rute kaliurang, maka anda tinggal menyelusuri jalan kaliurang
sampai akhirnya tiba di kaliurang, anda tinggal menuju pos pendakian untuk
langsung naik ke Gunung merapi. Jika ingin melalui rute utama di desa Selo, kita
naik bus menuju ke magelang, turun di desa blabak, dan dilanjutkan naik minibus
atau kendaraan barang kejurusan Selo.
Data :
Jam buka : 24
jam
Tarif Masuk (tiket) :
Rp 2.000,-
Jika menginap akan dikenakan retribusi sebesar 30.000,-
Untuk masuk ke Gunung Merapi, juga harus membuat surat izin
yang di sertai Materai
Jika anda benar-benar
ingin mendaki gunung merapi perhatikan betul-betul status gunung merapi
dan bawalah perlengkapan dan bekal yang cukup.